Investigasi Kominfo terhadap kebocoran data pengguna aplikasi eHAC

Rate this post

Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi mengatakan, pihaknya sedang melakukan investigasi atas dugaan kebocoran 1,3 juta data pengguna dari aplikasi eHAC.

Seperti yang dilaporkan sebelumnya, sekitar 1,3 juta kredensial pengguna aplikasi Electronic Health Alert Card (eHAC) Departemen Kesehatan telah disusupi oleh peretas.

Investigasi Kominfo terhadap kebocoran data pengguna aplikasi eHAC

Investigasi-Kominfo-terhadap-kebocoran-data-pengguna-aplikasi-eHAC

Baca juga:
– Menkominfo memastikan data pengguna eHAC aman di PeduliLindendi
– 1,3 juta data bocor, Kemenkes imbau pengguna hapus aplikasi eHAC
– Aplikasi eHAC diretas oleh hacker, jutaan data pengguna tersebar
– Kominfo bekerja sama dengan BSSN dan kepolisian mengusut dugaan kebocoran data vital BRI

“Kami sedang menyelidiki,” kata Dedy Permadi dikutip HiTekno.com dari Suara.com, Selasa (31/8/2021).

Sementara itu, Sekretaris Kominfo Johnny G. Plate mengatakan, kebocoran data tersebut saat ini

sedang ditangani oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

“Saat ini informasi kebocoran data tersebut sedang diproses oleh BSSN,” kata Plate saat dihubungi terpisah.

Menkominfo mengklaim data pengguna electronic health alert card (eHAC) yang saat ini terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindendi masih aman.

Ia juga mengaku mendapat informasi soal kebocoran dari 1,3 juta pengguna aplikasi eHAC Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Didukung oleh GliaStudio
aplikasi eHAC. (Google Play Store)
aplikasi eHAC. (Google Play Store)

“Berdasarkan informasi yang kami terima, bocoran eHAC

tersebut merupakan aplikasi yang pertama kali dikerjakan pihak ketiga sebelum dialihkan ke PeduliLindendi,” klaim Plate.

Sebelumnya diberitakan telah terjadi kebocoran data dari 1,3 juta pengguna aplikasi eHAC. Informasi yang diungkapkan meliputi nama lengkap, tanggal lahir, pekerjaan, foto pribadi, nomor identitas, nomor paspor, hasil tes Covid-19, identitas rumah sakit, alamat, nomor telepon dan beberapa informasi lainnya.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anas Ma’ruf menjawab dugaan kebocoran data di aplikasi eHAC lama. Ia menyebut aplikasi tersebut sudah tidak digunakan sejak 2 Juli 2021.

“Aplikasi eHAC lama sudah tidak digunakan sejak 2 Juli 2021, sesuai Surat Edaran Kementerian Kesehatan nomor HK.02.01/MENKES/847/2021 tentang digitalisasi dokumen kesehatan bagi pengguna angkutan udara yang terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindendi,” ujar anas.

Saat ini aplikasi eHAC digunakan dalam aplikasi PeduliLindendi.

“Untuk eHAC di PeduliLindendi, servernya berada di Pusat Data Nasional dan keamanannya dijamin oleh instansi terkait, baik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) maupun Badan Siber dan Sandi Negara”, klaim Anas .

Baca Juga :

https://bursakamera.co.id
https://disparbudtanggamus.id
https://gadgetplus.id
https://eproposal.id
https://bprsmh-bandung.co.id
https://ligo.co.id
https://fraksipks-kabbogor.id