Pengertian Asimilasi, Ciri, Syarat, Faktor, dan Contoh

Rate this post

Definisi asimilasi

pengertian-asimilasi

Pengertian asimilasi adalah proses dimana dua (2) atau lebih budaya yang muncul dalam kehidupan masyarakat digabungkan membentuk budaya baru yang dapat diterima dan diserap oleh berbagai pihak.

Pahami asimilasi, menurut para ahli

Untuk lebih memahami asimilasi ini, kita dapat mengacu pada pendapat yang berbeda. Menurut para ahli, pengertian asimilasi meliputi:

Pengertian asimilasi menurut Koentjaraningrat (1996)

Ini adalah proses perubahan sosial dalam masyarakat yang terjadi karena perkembangan dan juga interaksi sosial yang berkelanjutan dan serius. Kondisi ini pada akhirnya mendorong masyarakat untuk meracik budaya yang ada dengan mempertimbangkan semua pihak dalam membentuk bentuk tatanan sosial yang ada.

Pahami asimilasi menurut Seymour Smith

Pengertian asimilasi merupakan tahapan kedua dalam proses perubahan sosial budaya di masyarakat. Adapun pandangannya, asimilasi ini dibentuk di latar belakang dengan akulturasi terlebih dahulu. Ini merupakan prasyarat penting untuk menciptakan budaya baru dan diterima oleh masyarakat tanpa konflik sosial.

Pengertian asimilasi menurut Garbarino

Asimilasi adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan penggabungan dua (2) elemen budaya dalam masyarakat. Asimilasi dalam hal ini lebih mudah dan lebih singkat. Sebab, dalam pandangan Garbarino, makna asimilasi adalah rekaman atau campuran keinginan masyarakat.

Dari pengertian asimilasi menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep asimilasi adalah suatu proses mengadaptasi sifat-sifat asli yang dimiliki oleh sifat-sifat lingkungan. Ciri-ciri tersebut pada akhirnya akan membentuk tatanan sosial, termasuk budaya atau kebiasaan. Sebab, reformasi dipandang sesuai dengan kemauan masyarakat.

Sifat asimilasi

Ciri-ciri atau ciri asimilasi menurut Gillin dan Gillin sebagai ahli yang sering memberikan teori dan angka sosiologis. Jelaskan bahwa proses sosial diklasifikasikan sebagai asimilasi jika memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Berkurangnya perbedaan tersebut karena adanya upaya untuk mengurangi dan juga menghilangkan perbedaan antar individu atau kelompok.
  • Memperkuat kesatuan tindakan, sikap dan perasaan serta memperhatikan juga kepentingan dan tujuan bersama.
  • Setiap individu sebagai kelompok berinteraksi secara langsung dan intensif secara terus menerus.
  • Tindakan seseorang memberikan gambaran tentang budaya lain untuk terwujudnya kepentingan umum.
  • Intinya, kajian yang dilakukan dirasa tepat untuk mengakomodasi keinginan tersebut secara kolektif dalam kehidupan bermasyarakat.

Oleh karena itu asimilasi ini sering diartikan sebagai proses sosial pada tahap lanjut atau pada tahap penyempurnaan. Artinya, asimilasi ini terjadi setelah melalui tahapan kerjasama dan adaptasi.

Proses pembentukan asimilasi

Oleh karena itu, proses asimilasi dapat berlangsung dalam masyarakat ini jika terdapat hal-hal yang dijelaskan di bawah ini:

  • Kelompok (kelompok) orang dengan latar belakang budaya yang berbeda
  • Bersosialisasi / bersosialisasi secara langsung dan bekerja intensif dalam waktu lama;
  • Budaya kelompok ini masing-masing mengubah karakter uniknya, dan unsur-unsurnya pun berubah bentuk menjadi unsur budaya campuran.

Kondisi asimilasi

Kondisi pembentukan asimilasi dalam kehidupan sosial, antara lain sebagai berikut;

  • Ada sejumlah kelompok dengan budaya berbeda.
  • Terdapat interaksi sosial antara individu dan kelompok sosial, terus menerus dan intens.
  • Budaya yang terdapat pada setiap contoh kelompok sosial mengalami perubahan untuk beradaptasi dengan perkembangan, termasuk beradaptasi dengan kondisi globalisasi.

Terlepas dari syarat mutlak dan lengkap untuk pembentukan asimilasi ini, setidaknya ada beberapa faktor yang dapat menjadi pendorong dan penghambat. Untuk menjelaskan faktor asimilasi tersebut, antara lain:

Faktor asimilasi

Berbagai aktivitas manusia dapat meningkatkan atau merangsang asimilasi, atau menghambat asimilasi. Faktor pendorong dalam asimilasi meliputi:

Faktor asimilasi

  • Sikap terhadap toleransi
  • Kesempatan yang sama di bidang ekonomi.
  • Sikap menghormati dan menghormati orang asing dan budaya mereka.
  • Sikap terbuka kelas penguasa dalam masyarakat.
  • Persamaan dalam Unsur Budaya Universal.
  • Perpaduan antar kelompok budaya yang berbeda.
  • Ada musuh luar yang sama.

Faktor penghambat asimilasi

Faktor-faktor yang menghambat asimilasi dalam kehidupan sosial antara lain sebagai berikut:

  • Hambatan asimilasi adalah adanya budaya dalam masyarakat yang terisolir dari waktu, atau bahkan dalam hal ini budaya yang menutup diri dan juga tetap berperilaku kasar. Misalnya pada kasus suku pedalaman Baduy di
  • Provinsi Banten dan suku pedalaman di Padang, Sumatera Barat.
  • Kurangnya wawasan serta pengetahuan tentang berbagai kemajuan yang ada.
  • Ada prasangka negatif di masyarakat tentang kelompok baru yang masuk ke lingkungan mereka.
  • Perbedaan karakteristik fisik yang mencolok, yang pada akhirnya menyebabkan masyarakat memiliki prasangka berbeda dan juga menimbulkan masalah sosial.
  • Kekuatan yang diperoleh kelompok mayoritas mempertanyakan keberadaan budaya baru dalam masyarakat.
  • Gangguan ini bisa berupa aturan yang ketat atau bisa berupa penindasan dalam kehidupan sosial.

Contoh asimilasi di Indonesia

Berbagai kegiatan dan contoh yang dapat kita gunakan misalnya sebagai acuan memahami asimilasi yang sangat dekat dengan kehidupan kita yaitu Musik Dangdut. Musik dangdut merupakan salah satu bentuk asimilasi yang dilalui masyarakat Indonesia melalui perpaduannya dengan musik India. Keberadaan musik dangdut di Indonesia dipandang sejalan dengan cerminan musik tradisional sehingga dapat dengan mudah diterima masyarakat luas.

Contoh asimilasi budaya

Aspek lain dari proses asimilasi yang melekat adalah budaya / budaya. Contoh asimilasi dalam budaya ini, seperti dalam ajaran agama Hindu, diketahui dengan adanya 3 peringatan harian, 7 harian, 40 peringatan harian. Karena sejarah agama Hindu telah menjadi kepercayaan pertama masyarakat Indonesia dan lambat laun Islam datang.

Tradisi tradisional ini kemudian disesuaikan dengan adat istiadat setempat. Dan dalam Islam selama ini banyak juga yang melaksanakan 3 hari, 7 hari dan 40 hari peringatan. Sekalipun tradisi ini seolah berlabuh dalam bentuk yang berbeda dalam kehidupan masyarakat, tanpa konflik sosial yang dapat mengganggu tatanan sosial.

Contoh asimilasi dalam kehidupan sehari-hari

Contoh lain asimilasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti menggunakan sendok makan yang umumnya satu sendok makan, adalah perilaku yang sering dilakukan oleh orang-orang di Eropa / Barat seperti bekas jajahan Eropa yang dicontohkan kemudian di Masyarakat kita., Hingga saat ini.

Contoh asimilasi dalam masyarakat

Terakhir mengenai contoh asimilasi di masyarakat, seperti pengenalan bikini yang banyak digunakan oleh wisatawan mancanegara, selain adanya fakta pacaran, kehamilan di luar nikah, dll. Semua kejadian tersebut terjadi di masyarakat Indonesia. Jika tidak ada antisipasi yang baik, lautan budaya buruk yang bisa mengancam jati diri bangsa Indonesia perlahan bisa berubah menjadi bentuk asimilasi.

Sumber :