Pengertian Coelenterata, Ciri, Struktur, Sistem Organ dan Klasifikasi

Rate this post

Pahami coelenterata

pengertian-coelenterata

Coelenterata ini merupakan salah satu suku dari kerajaan hewan avertebrata (tanpa tulang punggung) yang sering disebut dengan hewan berlubang. Kata Coelenterata sendiri berasal dari dua kata bahasa Yunani yaitu “Coelom” yang artinya rongga tubuh, dan “Enteron” yang artinya usus, sehingga hewan ini sering disebut dengan rongga usus. Seperti namanya, hewan ini memiliki rongga tubuh berbentuk kantong yang berfungsi sebagai usus untuk mencerna dan juga mengedarkan makanan (nutrisi) ke seluruh tubuh. Sebagian besar coelenterata ini hidup di laut. Karena sifatnya, ada dua jenis coelenterata yaitu mereka yang tinggal di dalam dan terikat pada suatu tempat yang disebut polip dan yang hidup bebas, artinya tidak terikat pada suatu tempat yang disebut medusa. Rongga usus ini memiliki karakteristik polip yang lebih dominan daripada Medusa. Coelenterata yang ditemukan ada sekitar 10.000 spesies. Beberapa Coelenterata ini hidup berkoloni, tetapi yang lain juga hidup terpisah.

Struktur tubuh Coelenterata (Cnidaria)

Rongga usus ini memiliki bentuk tubuh yang simetris secara radial, yaitu bagian yang sama tersebar merata dalam susunan melingkar dari sumbu pusat. Hewan ini juga tidak memiliki ruas kepala dan tubuh. Di bagian atas tubuh terdapat tulang mulut (ostium), yang dikelilingi oleh tentakel. Bentuk prajuritnya seperti senjata dan jumlahnya tergantung jenisnya. Pada permukaan tentakel terdapat kapsul knidoblas beracun yang mengandung nematocyst yang menyengat dan juga beracun. Tentakel ini memiliki fungsi sebagai berikut:

  • Penangkap mangsa
  • Pertahanan tubuh
  • Alat gerak

Tubuh Colenterata Polip (melekat pada tempatnya) memiliki kaki untuk tetap di tempatnya sedangkan Medusa (tidak terikat) tidak memiliki kaki.

Pada tubuh Coelenterata terdapat dua lapisan yaitu lapisan luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm), lapisan luar disebut epidermis, dan lapisan dalam disebut gastrodermis, di antara kedua lapisan tersebut terdapat rongga yang disebut mesoglea tersebut.

Lapisan luar (ektoderm) atau epidermis berfungsi melindungi tubuh dari bahaya lingkungan, sedangkan lapisan dalam berperan dalam proses pencernaan. Sel-sel di lapisan dalam (endoderm) atau di gastroendermis berbatasan dengan sistem pencernaan, yang berbentuk seperti kantung yang disebut gastrosol. Makanan yang tertelan oleh tentakel kemudian dibawa ke gastrosol, setelah itu makanan dicerna dengan bantuan enzim yang dilepaskan oleh sel-sel di gastroendermis. Pencernaan yang terjadi di Gastrosol disebut pencernaan ekstraseluler.

Makanan yang dicerna oleh gastrosol kemudian diambil oleh sel-sel gastrointestinal untuk pencernaan lebih lanjut. Setelah makanan dicerna, ekstrak dari makanan diangkut ke seluruh tubuh melalui proses difta, yang juga memainkan peran yang sangat penting dalam menginervasi rongga usus untuk merasakan rangsangan dan mengontrol pergerakan eus (yaitu, pertukaran zat dari konsentrasi tinggi ke tempat-tempat dengan konsentrasi rendah). Pertukaran oksigen dan karbon dioksida juga terjadi melalui proses difusi.

Seperti dijelaskan di atas, terkait dengan epidermis dan gastroendermis, terdapat lapisan mesogeal yang terbuat dari gelatin yang berperan penting dalam persarafan rongga usus untuk merangsang dan mengontrol gerakan.

Cara hidup Coelenterata

Rongga usus ini hidup secara heterotropis dengan berburu plankton dan juga hewan-hewan kecil di dalam air. Mangsa menempel pada knodosit dan ditangkap oleh tentakel lalu dimasukkan ke dalam mulut. Habitat Coelenterata ini hidup seluruhnya di air, baik di laut maupun di air tawar.

Sebagian besar kehidupan laut hidup secara soliter atau koloni. Ada juga yang menempel pada batu atau benda lain di dasar air dan tidak bisa atau tidak bisa bergerak berupa polip, sedangkan untuk bentuk medusa bisa atau bisa bergerak bebas mengapung di air.

Sistem organ selenterata (Cnidaria)

Sistem organ Coelenterata (Cnidaria) meliputi:

Sistem pencernaan

Seperti yang ditunjukkan oleh penjelasan yang dijelaskan di atas, sistem pencernaan berasal dari tentakel yang menangkap makanan, setelah itu memasuki gastrosol. Proses pencernaan pada gastrosol ini juga dikenal sebagai pencernaan ekstraseluler, setelah itu makanan diserap oleh sel gastrodermik. kemudian dicerna kembali dan ekstrak makanan didistribusikan ke seluruh bagian tubuh secara difusi (yaitu pemindahan zat dari konsentrasi tinggi ke rendah). Sisa pakan dimuntahkan kembali dari tempat pemasukan, karena hewan ini tidak mempunyai anus.

Sistem pernafasan (pernafasan),

Pertukaran oksigen dan karbondioksida ini terjadi melalui proses difusi (yaitu pemindahan zat dari tempat dengan konsentrasi tinggi ke tempat dengan konsentrasi rendah). Proses ini dilakukan dengan menggunakan kulit luar yang bersentuhan langsung atau berinteraksi dengan air yang secara alami mengandung oksigen. Terdapat pula struktur pada lapisan gastroendermal yang berfungsi membantu proses pernafasan coelentral. Struktur ini disebut sifinoglia.

Sistem reproduksi

Coelenterata dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual terjadi ketika sel telur dan sperma bersatu. Reproduksi seksual terjadi melalui semua rongga usus dengan karakter Medusa (bebas) dan untuk beberapa rongga usus yang merupakan polip (tidak bergerak). Sedangkan reproduksi aseksual terjadi melalui pembentukan dorongan yang menempel pada tungkai dan hanya melalui rongga usus, yaitu polip (yang tidak bergerak).

Sistem saraf

Sistem saraf sederhana ini berbentuk jaringan yang berfungsi untuk bereaksi terhadap rangsangan dan juga mengatur gerakan. Sistem saraf diatur di mesoglea.

Sifat Coelenterata (Cnidaria)

Dari penjelasan di atas, kita dapat atau dapat menyimpulkan bahwa rongga usus ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

  • Rongga usus ini adalah hewan berlubang dan rongga tersebut digunakan sebagai usus untuk pencernaan makanan.
  • memiliki tentakel yang mengandung kapsul kidnoblast, didalam kapsul terdapat sel nematositik yang menyengat dan juga beracun
  • Hewan yang dapat berupa polip (yaitu, hidup terikat pada satu tempat), serta yang medusa (yaitu, hidup bebas).
  • Tubuh memiliki lapisan luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm), dengan mesoglea di antara dua lapisan, yang bertindak sebagai pusat sistem saraf.

Klasifikasi Coelenterata (Cnidaria)

Berdasarkan bentuk dominan pada siklus dan habitatnya, rongga usus ini dibagi menjadi tiga kelas, antara lain:

  • Hydrozoa kelas 1
    Hydrozoa adalah sekelompok rongga usus yang hidup di air laut atau di perairan tawar yang dangkal. Kata hydozoa berasal dari bahasa Yunani dan artinya “hidro” yang artinya air dan “zoa” yang artinya binatang. Anggotanya bisa atau bisa hidup dalam kesendirian (sendiri) dan juga menjajah diri sendiri. Secara umum, mereka yang hidup menyendiri memiliki polip (tinggal di satu tempat), dan mereka yang hidup dalam kesendirian bisa jadi polip atau medusa. Tinggi umumnya 0,5-6 cm.
  • Scyphozoa kelas 2
    Scyphozoa ini adalah sekelompok rongga usus yang memiliki bentuk seperti mangkok. Kata Scyphozoa sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “Scyphos” yang artinya mangkok, dan “Zoa” yang artinya binatang. Scyphozoa ini lebih dominan dalam karakter Medusa (kehidupan bebas) selama siklus hidupnya. Ukuran tubuh ini kira-kira. 2 – 40 cm. Ketika hewan polip dari kelompok ini bereproduksi secara aseksual, ia menghasilkan keturunan yang bersifat medusa. Hewan paling terkenal dari kelompok ini adalah ubur-ubur.
  • 3. Kelas Anthozoa. Anthozoa ini adalah sekelompok rongga usus dengan tentakel beraneka ragam yang terlihat seperti bunga. Kata Anthozoa berasal dari bahasa Yunani dan artinya “Antho” yang artinya bunga dan “Zoa” yang artinya binatang. Anthozoa ini tidak berbentuk medusa, hanya berbentuk polip (yaitu hidup di satu tempat). Hewan ini juga biasanya hidup di laut dangkal secara berkelompok atau sendiri-sendiri (secara individu). Contoh hewan kelas ini adalah hewan karang.

Peran coelenterata

Rongga usus ini, khususnya kelas Anthozoa, merupakan koral atau koral yang merupakan komponen utama dalam pembentukan ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu karang adalah tempat di mana semua jenis hewan dan alga dapat hidup. 25% (25%) ikan yang dikonsumsi manusia juga hidup di ekosistem ini.

Sumber :