Telegram kembali dibuka
Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi (Kominfo) telah membuka kembali situs web telegram, yang diblokir pada 14 Juli karena masalah terkait dengan radikalisme dan terorisme.
“Dengan kemajuan yang telah dibuat Telegram dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi dan tim Telegram, Internet dibuka kembali hari ini,” kata Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara pada pertemuan media di Jakarta, Kamis.
Rudiantara mengatakan Kominfo telah berusaha menghubungi
Telegram sejak 2016. Setelah akhirnya bertemu dengan bos Telegram beberapa waktu lalu, Rudiantara mengatakan Kominfo dan Telegram telah mencapai kesepakatan.
“Telegram akan menggunakan orang-orang khusus untuk mewakili Telegram ketika kita perlu berkomunikasi. Telegram juga berjanji untuk membuat beberapa jenis skrip, semacam perangkat lunak kecil untuk memfilter pada platform telegram itu sendiri,” kata Rudiantara.
Kemudian, menurut Rudiantara, SOP dibuat untuk perawatan prosedur
jika telegram masih mengandung konten negatif, terutama yang berkaitan dengan radikalisme dan terorisme.
“Siapa yang bisa Anda hubungi, bagaimana, komunikasi tingkat layanan apa yang diselesaikan pada hari yang sama,” kata Rudiantara.
“Jika seseorang mengirimkan konten, semoga akan ada konten
keluhan di Kominfo. Klik www.kominfo.go.id,” lanjutnya.
Selain itu, Rudiantara mengatakan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informasi telah diberikan saluran khusus untuk mengakses konten negatif dalam telegram.
Baca Juga :